Sanjoko adalah ilmuan yang sangat pandai, dia selalu bereksperimen untuk mendapatkan serum yang akan menyelamatkan orang orang dari kecanduan narkoba.
Pada saat itu, sanjoko telah berhasil membuat serum anti petir, lalu dia mencoba menyuntikan pada tubuhya sendiri, sanjoko menguji kemampuan serum yang disuntikan ketubuhnya itu dengan memegang tegangan listrik yang sangat berbahaya, alhasil sanjoko baik baik saja, listrik yang menyengat ke tubuhnya tidak membuat dia jatuh.
Sementara itu gadis yang dicintai sanjoko yang bernama min sedang menunggu lama akan kedatangan dipesta ulang tahunnya, dia merasa gelisah karena tidak ada kabar dari kekasihnya itu. Sanjoko terlalu sibuk untuk melakukan eksperimen tersebut untuk itu dia lupa akan hari spesial kekasihnya itu.
Setelah pesta selesai, min pun mendatangi sanjoko ke tempat dia bekerja, lalu gadis itu meminta kepada sanjoko untuk mengakiri hubungannya itu. Sanjoko berusaha meyakinkan, akan tetapi min pun bersih kukuh untuk meminta putus hubungan.
Sanjoko pun merasakan kesedihan akan keputusan putus hubungan dengan kekasihnya itu, malam itu sanjoko pun berjalan sendirian digemerlap malam, tiba-tiba petir menyambarnya yang membawa kesuatu tempat. Sanjoko pun bertemu dengan dewa petir dan dan diangkat menjadi Gundala putra Petir karen dewa petir sudah bisa membaca karakter sanjoko akan selalu melakukan kebaikan kepada sesama.
Gundala alias sanjoko pun beranji pada dirinya sendiri akan menumpas segala kejahatan yang ada.
Kini Gundala pun siap menumpas kejahatan.
Professor telah memberikan segala kepercayaan kepada sanjoko untuk terus melakukan penelitian mengenai serum anti morifin, disatu sisi lain Insinyur agus tidak senang mendengar hal itu, agus pun sangat membenci sanjoko, dia merasa dianggap remeh oleh professor.
Tatapan insinyur agus teman kerabatnya itu selalu memandang dengan tampang ketidaksukaan akan sanjoko itu,
pada suatu saat kejahatan kerap terjadi penculikan anak kecil, gundala pun tidak diam, dan langsung membasmi kejahatan yang ada, gundala memberikan pelajaran kepada penjahat itu,
Akhirnya gundala dapat menumpas para penculik anak tersebut dan anak kecil itu terselamatkan. Dari situlah nama gundala sebagai pahlawan muncul dan akan terus membela kebenaran
Sekelompok pengedar Narkoba sedang melakukan pertemuan dan mereka membahas penemuan anti serum morfin yang akan mengancam segala penyaluran barang-barang terlarang itu. Mereka merencanakan akan menculik sanjoko dengan bantuan Insinyur agus yang kerabat sanjoko sendiri. Mereka menggunakan Uang untuk membayar agus dalam proses kerjasama untuk menjalakan kejahatan, Insinyur agus pun bersedia, dia merasa ini kesempatan emas untuk menghancurkan sanjoko karena dia tidak suka akan diberikan kepercayaan oleh professor nya.
Perencanaan penculikan dimulai dari seorang wanita salah satu anggota dari penjahat itu mendatangi kediamaan sanjoko dan berpura-pura menjadi wartawan, lalu dia menanyakan penemuan ilmiah terbaru yang dibuat oleh sanjoko. Akan tetapi sanjoko terus mengelak dengan beralasan penemuan itu belum disempurnakan, wanita tersebut semakin marah lalu komplotan nya membawa sanjoko ke suatu tempat untuk disekap dengan bertujuan mendapatkan informasi mengenai serum penemuan terbarunya.
Sanjoko pun tidak buka mulut dan terus mengelak apa yang dipertanyakan penjahat itu, mereka semakin kesal akan sanjoko kemudian mereka menyetrum sanjoko dengan tegangan tinggi, sanjoko pun berpura-pura pingsan. lalu sanjoko dibawa kesekapan dan penjahat itu merencanakan dengan beberapa cara, menculik orang yang terdekat dengan sanjoko itu. Sanjoko alias Gundala pun tidak diam dan langsung mengejar mereka untuk mencegah apa yang direncanakan itu. Kasus penculikan pertama digagalkan oleh gundala, lalu gundala kembali ke sekapan penjahat itu dan berubah menjadi sanjoko untuk menghindari kecurigaan.
Perencanaan penculikan kedua pun dilaksanakan oleh penjahat itu, professor disekap dan dibawa ke markas pengedar obat-obatan terlarang itu. Agus pun membawa kekasih yang sangat dicintai sanjoko itu ketempat markas penjahat untuk dimintai keterangan.
Penjahat itu menawarkan kerja sama kepada professor dan Sanjoko untuk membuat serum pecandu narkotika, biar semua orang kecanduan terus memakai obat terlarang itu. Professor dan sanjoko pun menolak secara kasar, mereka memilih untuk mati daripada kerjasama melakukan perbuatan keji seperti itu.
Bandit narkoba pun mengancam kepada sanjoko dengan sekapan kekasihnya itu, apabila tidak mau kerjasama maka kekasihnya itu akan terbunuh dengan ular-ular berbisa. Bandit itu memberikan waktu 4 jam untuk keputusan yang diambil sanjoko dan professor. Kesempatan itu diambil tepat oleh sanjoko untuk berubah menjadi Gundala putra petir, Gundala pun menghantam segala rintangan penjahat yang menyerang dan membebaskan professor yang disekap di sel. Gundala segera menuju ke tempat kekasihnya disekap itu, akan tetapi Bandit pengedar narkoba itu menghalanginya, gundala terus menyerang dan Bandit itu berhasil melarikan diri dan Kekasihnya itupun terselamatkan. Gundala alias sanjoko akhirnya bisa bersatu lagi bersama kekasihnya itu.